WELCOME TO ZHANZHINO WEBSITEDUKUHMAJA CITY DUKUHMAJA ANPIN: Ceramah Tentang Ibu

Selasa, 22 Oktober 2013

Ceramah Tentang Ibu

“Segala puji milik Allah. Kami memohon pertolonganNya, dan mohon ampun kepada Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diriku dan keburukan amalku. Barang siapa yang diberi petunjuk Allah maka tidak ada siapapun yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang disesatkan Allah maka tidak ada siapapun yang dapat menunjukinya. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, aku mengesakanNya dan tidak mempersekutukanNya.Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hambaNya dan rosulNya, tidak ada nabi setelah Dia. Ya Allah, berikan sholawat, salam dan kebaikan atas nabi Muhammad, keluarganya dan sahabatnya.”

Teman-temanku yang insyaallah di rahmati oleh allah
“Ibu” dalam bahasa Al Quran dinamai dengan Umm. Dari akar kata yang sama dibentuk kata imam (pemimpin) dan ummat. Kesemuanya bermuara pada makna “yang dituju” atau “yang diteladani” dalam arti pandangan harus tertuju pada umat, pemimpin, dan ibu untuk diteladani. Umm atau “Ibu” melalui perhatiannya kepada anak serta keteladanannya, serta perhatiannya kepadanya, dapat menciptakan pemimpin-pemimpin dan bahkan dapat membina umat. Sebliknya, jika yang melahrkan seorang anak tidak berfungsi sebagai Umm, maka umat akan hancur dan pemimpin (imam) yang wajar untuk diteladani  pun tidak akan lahir.
Saya akan menceritakan tentang kisah memilukan anak kepada ibunya
            Seorang janda miskin Siu Lan punya anak umur 7 tahun bernama Lie Mei. Kemiskinan membuat Lie Mei harus membantu ibunya berjual kue dipasar, karena miskin Lie Mei tidak pernah bermanja-manja kepada ibunya .
Pada suatu musim dingin saat selesai bikin kue, Siu Lan melihat keranjang kuenya sudah rusak dan Siu Lan berpesan pada Lie Mei untuk nunggu dirumah karena ia akan membeli keranjang baru. Saat pulang Siu Lan tidak menemukan Lie
Mei dirumah. Siu Lan langsung sangat marah.
Putrinya benar-benar tidak tau diri, hidup susah tapimasih juga pergi main-main, padahal tadi sudah dipesan agar menunggu rumah.
Akhirnya Siu Lan pergi sendiri menjual kue dan sebagai hukuman pintu rumahnya dikunci dari luar agar Lie Mei tidak dapat masuk. Putrinya mesti diberi pelajaran, pikirnya geram.
Sepulang dari jual kue Siu Lan menemukan anak gadisnya Lie Mei, gadis kecil itu tergeletak didepan pintu. Siu Lan berlari memeluk Lie Mei yang membeku dan sudah tidak bernyawa.
Jeritan Siu Lan memecah kebekuan salju saat itu. Ia menangis meraung-raung, tetapi Lie Mei tetap tidak bergerak. Dengan segera Siu Lan membopong Lie Mei masuk kerumah. Siu Lan mengguncang tubuh beku putri kecilnya sambil meneriakkan nama Lie Mei.
Tiba-tiba sebuah bingkisan kecil jatuh dari tangan Lie Mei.
Siu Lan mengambil bungkusan kecil itu dan membuka isinya. Isinya sebuah biskuit kecil yg dibungkus kertas usang dan tulisan kecil yang ada dikertas adalah tulisan Lie Mei yang berantakan tapi masih dapat dibaca,
"Mama pasti lupa, ini hari istimewa bagi mama, aku membelikan biskuit kecil ini untuk hadiah, uangku tidak cukup untuk membeli biskuit yang besar... Mama selamat ulang tahun" .
wassalamualaikum Wr. Wb

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar